Caleg Kehilangan Puluhan Juta Setelah Tertipu

by -141 Views

Jakarta, CNBC Indonesia – Masa pemilihan umum tidak selalu membawa cerita bahagia bagi pedagang atribut kampanye yang mendapatkan pesanan yang berlimpah. Penjual toko atribut kampanye di Blok III Pasar Senen, Jakarta Pusat memiliki cerita pilu tentang kehilangan puluhan juta saat mengerjakan kaos dan atribut kampanye lainnya.

Mardiati, pemilik Toko Jasa Mandiri, mengaku suaminya pernah kehilangan Rp 20 juta saat Pilkada 2020. Dia bercerita bahwa ada seorang calon kepala daerah yang memesan kaos kampanye kepada suaminya. Namun, karena calon tersebut kalah, dia enggan membayar.

“Dia mungkin merasa tidak menang atau gimana,” tutur Mardiati saat ditemui di kiosnya di Blok III Pasar Senen, Jakarta, Senin (30/10/2023).

Tidak ingin memusingkan hal tersebut, Mardiati menceritakan bahwa mereka memotong-potong kaos sisa caleg tersebut dan mengubahnya menjadi masker. Saat itu, Indonesia sedang dilanda pandemi Covid-19. “Suami saya tidak dibayar, jadi sisa bajunya kita buat masker,” katanya.

Belajar dari kesalahan tersebut, Mardiati mengatakan bahwa ia kini menerapkan sejumlah syarat dalam setiap pemesanan. Dia meminta pembayaran uang muka minimal 80% dari total pembelian. “Saya tidak mau uang muka hanya 50%, harus 80%,” ujarnya.

Rofik, pemilik toko atribut kampanye Daivo Adv, mengatakan bahwa Pemilu adalah kesempatan sekaligus risiko bagi pedagang. Kesempatan muncul karena banyaknya pesanan yang diterima oleh pedagang, namun pesanan yang banyak juga bisa membuat pedagang bangkrut jika tidak dibayar.

Dia juga menceritakan bahwa ia memiliki teman yang menjadi korban. Temannya tersebut langsung bangkrut, keluarganya hancur, dan tokonya akhirnya dijual. “Sudah mengurus ke sana ke mari, sampai ke polisi, menyewa pengacara, semuanya berantakan sampai tokonya dijual,” katanya.

Sebelumnya, Ketua Umum Gabungan Pengusaha Ekspor Indonesia (GPEI), Benny Soetrisno, telah memperingatkan pengusaha tekstil untuk menjamin pembayaran pesanan. Dia menyarankan pedagang untuk meminta pembayaran di muka dari pihak partai.

“Cuma saya selalu pesan ke teman-teman, jika partainya ingin memesan, lebih baik bayar di muka sebelum pesanan dibuat. Karena jika tidak dibayar, mau menjual di mana? Hahaha. Jadi nanti jika partainya kalah pun sudah dibayar, jika tidak, mau menjual di mana,” ujarnya.

Artikel Selanjutnya

Sri Mulyani Senang, Calon Presiden Mulai Mencairkan Dana Kampanye!

(mij/mij)