Sempat Disorot Jokowi, Prabowo Juga Buka Suara Soal Anggaran Stunting Rp 10 M yang Kurang Efisien

by -94 Views

Jakarta – Calon Presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto, juga mengkritik anggaran stunting di Indonesia yang dianggap kurang efisien. Hal ini sebelumnya telah dikeluhkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

“Bahkan sudah beberapa kali Pak Jokowi menemukan kasus yang paling besar. Kasus anggaran stunting beliau periksa satu persatu di daerah, anggaran stunting biayanya kalau tidak salah Rp10 miliar,” kata Prabowo dalam acara ‘Trimegah Political and Economic Outlook 2024’ di Jakarta pada Rabu (31/1).

Ia kemudian mengungkapkan bahwa dari total Rp10 miliar untuk anggaran stunting tersebut, sekitar Rp8 miliar di antaranya digunakan bukan untuk membeli makanan dan susu.

“Rp8 miliar dipergunakan untuk perjalanan dinas, rapat kerja, simposium. Hanya Rp2 miliar dipergunakan untuk membeli susu dan telur untuk anak-anak,” kata Prabowo.

Oleh karena itu, dalam salah satu programnya bersama calon Wakil Presiden, Gibran Rakabuming Raka, Prabowo mendorong lebih gencarnya program makan siang dan susu gratis bagi anak-anak di sekolah agar pencegahan stunting menjadi lebih efisien.

“Jadi salah satu program yang saya canangkan, free lunch for all children in Indonesia. Jadi, free lunch kita sudah hitung. Free lunch ini ternyata langkah strategis,” jelasnya.

Prabowo melanjutkan, program makan siang dan susu gratis sudah dilaksanakan di sekitar 76 negara di dunia, termasuk beberapa negara yang pendapatannya setengah dari Indonesia, seperti Kamboja, India, dan Malaysia.

“India sudah melaksanakan kurang lebih lima tahun lebih. Kamboja dan Malaysia, mereka berani melaksanakan. Menurut saya, ini jawaban untuk stunting, terhadap investment for growth,” jelasnya.

Menurut Prabowo, program makan siang dan susu gratis ini bukanlah hal yang sia-sia, karena juga termasuk dalam cakupan bantuan sosial dan pendidikan.

“Kita bisa melihat (program makan siang dan susu gratis) bisa diterapkan di semua bidang (sosial dan pendidikan). Sumber daya ada jika kita bisa fokus kembali, jika kita bisa alokasikan kembali kepada hal-hal yang mendesak,” tambahnya.

Sebelumnya, pada Juni 2023 lalu, Jokowi mengatakan bahwa anggaran penanganan stunting seharusnya lebih banyak dialokasikan untuk pembelian telur, susu, ikan, daging, sayuran, dan lainnya.

Sebab, bahan-bahan tersebut langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, bukan untuk rapat atau perjalanan dinas.

“Kapan stuntingnya akan selesai kalau caranya seperti ini? Ini yang harus diubah semuanya. Kalau 10 miliar itu anggarannya, seharusnya yang digunakan untuk hal lainnya itu 2 miliar, dan 8 miliar itu untuk langsung telur, ikan, daging, sayur, berikan ke yang stunting,” ujar Jokowi. (SENOPATI)

Source link