Produksi Minyak RI Belum Mencapai Target, Sangat Memprihatinkan

by -157 Views

Produksi minyak nasional hingga saat ini masih belum menunjukkan tren kenaikan yang positif. Pada bulan Oktober, rata-rata produksi minyak hanya mencapai 582,69 ribu barel per hari, sementara target produksi dalam APBN 2023 adalah 660 ribu barel per hari.

Hal ini berbeda dengan capaian penyaluran gas yang sudah melebihi target tahun ini. Pada bulan Oktober, penyaluran gas mencapai 6.684 juta standar kaki kubik per hari, melebihi target 6.160 juta standar kaki kubik per hari.

Praktisi minyak dan gas bumi, Hadi Ismoyo, mengatakan bahwa target produksi minyak dalam APBN 2023 sulit untuk direalisasikan. Ia memperkirakan produksi minyak nasional hingga akhir tahun 2023 akan berada di bawah 620 ribu barel per hari. Sedangkan untuk lifting minyak, diproyeksikan hanya mencapai 591 ribu barel per hari.

Hadi juga mengungkapkan beberapa tantangan yang akan dihadapi para kontraktor migas dan SKK Migas ke depan. Salah satunya adalah meningkatkan kegiatan eksplorasi, penerapan teknologi Enhanced Oil Recovery (EOR), dan Existing Production with Low Decline Management secara masif.

Menurut Hadi, perlu adanya perhatian terhadap kegiatan eksplorasi di cekungan baru. Potensi cekungan baru di Indonesia masih banyak yang belum dieksplorasi, terutama di Indonesia Timur. Namun, hal ini juga membutuhkan ketersediaan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berpengalaman dan berjiwa explorationist.

Selain itu, diperlukan penggunaan teknologi yang mampu mengolah big data dengan kecepatan tinggi. Penggunaan teknologi ini sudah diterapkan oleh beberapa kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) seperti ENI dalam operasinya di Indonesia.

Tak kalah pentingnya adalah adanya cukup capital expenditure (capex) dan operational expenditure (opex) untuk kegiatan eksplorasi. Selain itu, diperlukan orang yang berjiwa explorationist dan dapat mengelola risiko dengan baik.

Artikel Selanjutnya:

Harga Minyak Terbang ke Tertinggi 3 Bulan, Besok BBM Naik?

-(pgr/pgr)-