CSIS Responds Positively to Prabowo Subianto’s Cabinet: Ministries and Agencies Gain More Specialized Portfolios

by -802 Views

Jakarta – Direktur Eksekutif Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Yose Rizal Damuri, memberikan pujian terhadap pembentukan Kabinet Merah Putih di bawah Presiden Prabowo Subianto, mencatat bahwa pembentukan kementerian-kementerian khusus dan lembaga-lembaga baru mencerminkan pendekatan pemerintah yang berfokus pada isu-isu tertentu.

Berbicara dalam sesi media briefing CSIS yang bertajuk “Menanggapi Kabinet Prabowo-Gibran: Implikasi, Risiko, dan Rekomendasi,” yang disiarkan melalui kanal YouTube CSIS Indonesia pada Jumat (25 Oktober), Yose menyatakan optimisme tentang struktur kabinet ini.

“Ini adalah hasil positif dari pembentukan kabinet ini. Meskipun terlihat sebagai kabinet yang besar, keuntungannya adalah setiap kementerian dan lembaga memiliki portofolio yang lebih spesifik untuk mengatasi area-area tertentu yang memerlukan perhatian,” jelas Yose.

Sebagai contoh, Yose menyoroti kementerian yang didedikasikan untuk mengawasi industri hilir Indonesia. Menurutnya, hal ini menegaskan komitmen serius pemerintah dalam memajukan sektor pengolahan hilir.

“Ada juga lembaga yang fokus pada pengelolaan program Makanan Bergizi Gratis, yang spesifik disupervisi oleh Badan Gizi. Fokus semacam ini menunjukkan perhatian pemerintah terhadap area prioritas tertentu,” tambahnya.

Yose juga menyinggung urusan luar negeri, mencatat bahwa seorang wakil menteri ditunjuk untuk khusus berkonsentrasi pada isu-isu terkait Timur Tengah. “Pendekatan ini bermanfaat karena memungkinkan perhatian yang lebih fokus pada isu-isu kritis yang dianggap sangat penting,” demikian kesimpulan Yose.

Pada pertemuan kabinet Merah Putih perdana di Istana Presiden Jakarta pada Rabu (23 Oktober), Prabowo menekankan tantangan birokrasi rumit Indonesia. Dia mendorong para menteri untuk proaktif dalam menghapus hambatan dan ketidakefisienan.

“Warga negara kita sering mengomentari bahwa birokrasi pemerintah terasa membuat segalanya lebih sulit daripada lebih mudah. Beberapa bahkan mengatakan, ‘jika bisa dibuat sulit, mengapa membuatnya mudah?’ Saya mendorong para menteri kami untuk berani dan tegas dalam memberikan pelayanan terbaik untuk rakyat kita,” ujar Prabowo.

Source link