Hubungan antara Israel dan Iran semakin memburuk sejak Israel menyerang Jalur Gaza dan Tepi Barat. Presiden Iran, Ebrahim Raisi, mengatakan bahwa Israel telah “melampaui garis merah” di Gaza dan situasi ini mungkin memaksa semua orang untuk mengambil tindakan. Iran juga menganggap bahwa Washington memberikan dukungan kepada Israel meski meminta Iran untuk tidak melakukan apa pun. Israel dalam kampanye militer mereka di Gaza membuat hubungan semakin memanas dengan Hizbullah dari Lebanon yang bersekutu dengan Iran. Suasana di Israel sedang kacau dan kepercayaan terhadap tentara dan negara telah memudar. Sebelum revolusi tahun 1979, Iran mengakui Israel sebagai negara berdaulat dan hubungan kedua negara berkembang dengan baik terutama dalam kerja sama ekonomi dan militer. Namun, setelah revolusi, Iran dan Israel menjadi musuh bebuyutan. Ada pula kerjasama dalam pengembangan sistem rudal canggih serta kolaborasi ekonomi dan energi antara kedua negara. Salah satu alasan Iran mengkritik Israel adalah dukungan Israel terhadap rezim Shah yang diktator. Iran menganggap menjalin hubungan dengan Israel dan mengonsumsi produk-produk Israel sebagai hal yang haram.