Peneliti BRIN Membuka Fakta Menakutkan Tentang Dampak Perubahan Iklim

by -142 Views

Setelah El Nino yang kuat tahun ini, Indonesia diprediksi akan mengalami El Nino sekali lagi sebelum tahun 2030. Namun, El Nino yang kedua tidak akan lebih intens dari El Nino saat ini. Selain itu, frekuensi El Nino diprediksi akan terjadi lebih sering dan dengan rentang waktu yang semakin cepat, sebagai efek dari perubahan iklim yang sedang terjadi di dunia dan kenaikan suhu bumi sebesar 1,5 derajat Celsius.

Peneliti Klimatologi Pusat Iklim dan Atmosfer Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Erma Yulihastin, menyampaikan hal ini dalam webinar “Kolaborasi Riset Kejadian Ekstrem Laut-Atmosfer Indonesia” di bulan Oktober 2023. Dalam webinar tersebut, Erma menjelaskan hasil pemodelan BRIN yang memproyeksikan siklus fenomena iklim El Nino di Indonesia hingga tahun 2030.

Erma mengatakan bahwa siklus El Nino tidak akan tetap terjadi secara teratur. Sebelumnya, siklus El Nino terjadi setiap 2-5 tahun. Namun sekarang, siklusnya bisa berbeda-beda, ada yang setiap 2 tahun dan ada yang setiap 5 tahun. El Nino yang terjadi setiap 2 tahun biasanya memiliki intensitas yang lebih rendah, yaitu tidak sampai 1 derajat Celsius, dan berlangsung selama 9 bulan. Sedangkan siklus El Nino yang terjadi setiap 15 tahun disebut sebagai El Nino ekstrem.

Pada tahun 2015, terjadi El Nino yang ekstrem dengan durasi yang lebih lama dari yang diprediksi, yaitu selama 18 bulan. Hal ini membuat banyak orang terkejut dan para ilmuwan menjadi tertarik untuk mempelajari fenomena tersebut. Erma mengatakan bahwa perubahan siklus El Nino yang semakin cepat ini tidak akan menyebabkan El Nino terjadi setiap 6 bulan, karena siklus hidup El Nino sendiri adalah 9 bulan.

Meskipun begitu, yang menjadi perhatian adalah intensitas, durasi, dan keparahan El Nino. Erma mengungkapkan pengalaman El Nino di Indonesia pada tahun 2015 yang tidak sesuai dengan prediksi. Pada saat itu, El Nino berlangsung selama 18 bulan dan intensitasnya mencapai 2 derajat Celsius. Erma mengungkapkan bahwa pada saat itu banyak ilmuwan yang bingung dan tidak dapat memprediksi fenomena tersebut.

Erma juga mengungkapkan bahwa berdasarkan pemodelan terbaru, Indonesia akan mengalami El Nino lagi dalam rentang waktu hingga tahun 2030. El Nino pertama akan terjadi pada tahun 2023-2024 dan lebih kuat dibandingkan dengan yang saat ini sedang terjadi. El Nino yang kedua akan terjadi setelah itu. Namun, hanya ada 2 kali El Nino yang terjadi sampai tahun 2030.

Jadi, Indonesia perlu mewaspadai fenomena El Nino yang semakin sering dan cepat terjadi, serta memperhatikan intensitas dan durasinya yang dapat berdampak pada pertanian dan kondisi iklim di Indonesia.