Dewan Energi Nasional (DEN) mengungkapkan bahwa Indonesia akan segera memiliki pabrik Katalis Merah Putih. Pabrik ini merupakan salah satu Program Strategis Nasional Bahan Bakar Hijau yang dapat menghasilkan katalis untuk memproduksi green fuel.
Sekretaris Jenderal DEN, Djoko Siswanto, mengungkapkan bahwa proyek ini masih dalam tahap pembangunan di Kawasan Industri Kujang Cikampek, Jawa Barat. Namun, proyek ini akan segera diresmikan oleh Presiden Joko Widodo.
Pabrik Katalis Merah Putih ini akan memproduksi katalis untuk memproduksi green fuel seperti green avtur, green bensin, dan green solar, yang semuanya berasal dari minyak sawit.
Djoko menjelaskan bahwa saat ini Indonesia merupakan eksportir minyak sawit terbesar kedua di dunia dan mampu memproduksi 46 juta ton minyak sawit per tahun. Dengan adanya pabrik Katalis Merah Putih, sebagian besar minyak sawit ini akan digunakan untuk memproduksi green fuel.
Pabrik Katalis Merah Putih merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang telah ditetapkan oleh pemerintah berdasarkan Peraturan Presiden. Proyek ini juga termasuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2020-2024.
Dengan adanya pabrik ini, Indonesia dapat memproduksi katalis secara mandiri dan menghasilkan sekitar 800 ton katalis per tahun. Katalis ini digunakan untuk keperluan Pertamina sebesar 64% dan untuk industri oleokimia di Indonesia sebesar 36%.
Proses uji coba produksi skala industri Katalis Merah Putih telah dilakukan di Kilang Dumai pada Juli 2020 dan berhasil menghasilkan 1000 barel produk Diesel 100 (D100) per hari.
Sebelumnya, penelitian dan pengembangan formula, karakterisasi, dan uji kinerja Katalis Merah Putih telah dilakukan di Laboratorium TRKK Fakultas Teknologi Industri (FTI) ITB dan pengujian skala pilot di RTI Pertamina.
Dengan adanya pabrik Katalis Merah Putih, diharapkan Indonesia dapat mengurangi ketergantungan pada impor minyak dan LPG serta meningkatkan ketahanan energi nasional.