Bakal calon presiden Ganjar Pranowo mengusulkan adanya penilaian terhadap kinerja menteri jika dia terpilih kelak sebagai pemimpin. Dia bilang setiap menteri harus mempunyai Key Performance Indicator (KPI) yang dipublikasikan secara berkala.
“Agak baik juga ya kalau menterinya ada KPI-nya,” kata Ganjar dalam acara Sarasehan 100 Ekonom 2023 yang diselenggarakan oleh INDEF dan CNBC Indonesia, dikutip Jumat (10/11/2023).
Ganjar mengatakan dengan adanya KPI itu masyarakat bisa melihat kinerja para menteri. Dia meyakini dengan adanya KPI yang dipublikasikan itu para menteri akan terdorong untuk bekerja secara maksimal.
“Kalau menterinya ada KPI-nya yang bisa dilihat masyarakat, jadi kalau kamu jelek rasanya kamu akan berhenti dengan sendirinya,” ujar Ganjar.
Ganjar menuturkan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi hingga 7% per tahun kebijakan yang diambil harus progresif. Gerak cepat menjadi tagline yang paling sering disebut dalam visi-misi Ganjar-Mahfud. “Maka kita gaspol,” kata Ganjar.
Mantan Gubernur Jawa Tengah itu menuturkan ada 3 strategi untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi Indonesia. Pertama adalah menaikkan anggaran pemerintah dengan mengoptimalkan penerimaan pajak.
Dia mengatakan pembayaran pajak harus dipermudah dan pengelolaan pajak harus transparan. “Mau bayar pajak aja sulit, sudah bayar hilang, orang ngamuk semuanya,” kata dia.
Strategi kedua yang ditawarkan Ganjar adalah pemberantasan korupsi, kolusi dan nepotisme. Strategi ini akan dilakukan dengan edukasi anti-KKN sejak dini dan penerapan kebijakan berbasis elektronik, seperti e-budgeting, e-planning dan e-audit.
Strategi terakhir, kata Ganjar, adalah memoles birokrasi dengan digitalisasi. Strategi ini dilakukan dengan penerapan Satu Data Indonesia dan KPI-based cabinet yang transparan atau yang disebut ganjar sebagai penilaian KPI untuk para menteri.
