Penjualan McDonald’s Turun 70% Akibat Boikot Terhadap Israel

by -253 Views

McDonald’s menjadi salah satu perusahaan yang terdampak oleh serangan Israel ke Gaza. Hal ini disebabkan oleh tindakan cabang perusahaan di Israel yang memberikan makanan kepada pasukan militer Tel Aviv.

Menurut laporan Reuters, penjualan McDonald’s di Mesir turun secara drastis akibat hal ini. Mesir sendiri jarang mengalami demonstrasi, sehingga sebagian orang melihat boikot sebagai cara terbaik.

Seorang warga Kairo bernama Reham Hamed mengatakan bahwa meskipun tindakan ini tidak akan berdampak besar pada perang, setidaknya ini yang bisa mereka lakukan sebagai warga negara yang berbeda agar tidak merasa tangan mereka terkena dampak konflik tersebut.

McDonald’s sendiri mengatakan bahwa mereka “kecewa” dengan disinformasi mengenai posisi mereka dalam konflik tersebut. Waralaba McDonald’s di Mesir telah menegaskan kepemilikannya di Mesir dan menjanjikan bantuan sebesar 20 juta pound Mesir (Rp 10 miliar) ke Gaza.

Seorang karyawan di kantor McDonald’s di Mesir mengatakan penjualan waralaba itu di Mesir pada bulan Oktober dan November turun hingga 70% dibandingkan bulan yang sama tahun lalu.

Boikot ini mencerminkan kemarahan atas operasi militer Israel yang merusak Gaza dan menewaskan ribuan warga sipil di wilayah Palestina. Gerakan boikot ini sendiri diserukan oleh gerakan Boikot, Divestasi, Sanksi (BDS) yang bertujuan untuk mengisolasi Israel secara ekonomi dan perdagangan.

Selain di Mesir, kejadian yang sama juga terjadi di negara-negara Arab lainnya. Di Yordania, warga turut mendorong pelanggan untuk tidak memesan dari outlet McDonald’s dan Starbucks. Beredar video yang memperlihatkan tentara Israel sedang mencuci pakaian dengan merek deterjen terkenal yang dihimbau untuk boikot.

Di Kuwait City, cabang Starbucks, McDonald’s, dan KFC hampir kosong. Di Rabat, Maroko, seorang pekerja di cabang Starbucks mengatakan jumlah pelanggan menurun secara signifikan pada minggu ini.