Indonesia Terpilih Kembali Jadi Anggota Dewan IMO, Kategori C 2024-2025
Jakarta, CNBC Indonesia – Indonesia terpilih lagi menjadi anggota dewan International Maritime Organization (IMO) kategori C 2024-2025. Indonesia meraih 135 suara dari 168 dengan hak suara atau sekitar 80% negara.
Direktur Jenderal Perhubungan Laut Capt. Antoni Arif Priadi menjelaskan mayoritas negara paham peranan Indonesia dalam maritim internasional. Hasil ini juga menjadi penanda semua pihak perlu bekerja sama.
“135 negara, mayoritas negara dunia memahami peran Indonesia di international maritime. Ini menjadi trigger kepada seluruh kementerian dan lembaga di Indonesia untuk kembali kerja sama bahwa kita diperhitungkan 135 dari 168, yang punya hak voting 168,” kata Antoni dikutip dari detik.com, Minggu (3/12/2023).
Masuknya Indonesia juga menjadi salah satu pencapaian Indonesia untuk mengembalikan kejayaan maritim. Diharapkan dapat menjadikan negara ini menjadi poros maritim dunia.
Selain Indonesia, terdapat banyak negara lain yang juga terpilih. Mulai dari Singapura, Malta, Saudi Arabia, Turki, Mesir, Mexico, Filipina, Chili, Malaysia, Bahamas, Siprus, Maroko, Denmark, Qatar, Bangladesh, Kenya, Peru, Finlandia dan Jamaika.
BPK juga ditunjuk menjadi External Auditor pada 2024-2027. Penunjukkan ini karena Tanzania, yang menjadi pesaing, mengundurkan diri.
Sementara itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan pemilihan tersebut harus dimanfaatkan untuk melanjutkan pembangunan. Dengan begitu bisa memberikan manfaat bagi masyarakat.
Terpilih menjadi anggota dewan IMO kategori C, disebut Budi Karya, sebagai kesempatan Indonesia menentukan kebijakan IMO untuk dunia maritim.
“Hari ini saya mendapatkan laporan dari London bahwa Indonesia terpilih kembali sebagai anggota Dewan IMO Kategori C Tahun 2024-2025 dan External Auditor IMO Tahun 2024-2027. Dengan menjadi anggota Dewan IMO Kategori C, dan terpilih sebagai External Auditor, kita manfaatkan kesempatan tersebut untuk melanjutkan pembangunan di sektor maritim Indonesia agar dapat memberikan manfaat bagi masyarakat banyak,” ujar Budi Karya.
Sebagai informasi, untuk anggota kategori A terpilih 10 negara. Negara tersebut adalah yang mewakili armada pelayaran niaga internasional dan penyedia angkutan laut internasional terbesar.
Negara yang masuk jadi anggota dalam kategori ini adalah Yunani, Italia, Jepang, China, Panama, Norwegia, Republic of Korea, Britania Raya, Amerika Serikat, dan Liberia
Di kategori B juga terdiri dari 10 negara, yakni dengan perdagangan, barang-barangnya diangkut melalui laut dalam jumlah sangat besar (International Ship-Borne Trade). Anggotanya adalah India, Uni Emirat Arab, Brazil, Spanyol, Australia, Kanada, Prancis, Belanda, Jerman dan Swedia.