Militer Ukraina gagal mencapai terobosan signifikan di medan perang selama beberapa bulan terakhir. Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengungkapkan keprihatinannya terhadap hal tersebut. Stoltenberg memperingatkan bahwa Rusia telah mengumpulkan rudal menjelang musim dingin dan produsen senjata Rusia beroperasi “dengan landasan perang.” Dalam wawancara dengan saluran TV Jerman, Stoltenberg mengakui bahwa garis depan di Ukraina sebagian besar tidak berubah belakangan ini.
“Kita harus bersiap menghadapi kabar buruk. Perang terjadi secara bertahap, namun kita harus mendukung Ukraina dalam kondisi baik dan buruk,” katanya, seperti dilansir Russia Today.
Menurut Stoltenberg, meningkatkan produksi senjata menjadi hal yang sangat penting saat ini. Dia pun meminta semua negara anggota NATO untuk “mengatasi kepentingan nasional yang sempit” dan meningkatkan pasokan dibandingkan menikmati kenaikan harga. Stoltenberg juga memperingatkan bahwa “Rusia telah menimbun persediaan rudal dalam jumlah besar menjelang musim dingin, dan kami melihat upaya-upaya baru untuk menyerang jaringan listrik dan infrastruktur energi Ukraina.”
Dua hari sebelumnya, Stoltenberg mengatakan bahwa “kita tidak boleh meremehkan Rusia.” Menurutnya, Moskow telah menempatkan “industri pertahanannya pada landasan perang,” sehingga “sulit untuk mencapai perolehan teritorial yang kita harapkan.” Meskipun demikian, ia tidak menyebut situasi saat ini sebagai “jalan buntu” – deskripsi yang digunakan oleh panglima angkatan bersenjata Ukraina, Jenderal Valery Zaluzhny, pada awal November.
