BBM Indonesia Akan Lebih Ramah Lingkungan Tahun Depan, Ini Alasannya

by -360 Views

Pertamina Berhasil Realisasikan Campuran Bioetanol di BBM Pertamax Green 95

Jakarta, CNBC Indonesia – Indonesia terus berupaya menekan angka impor minyak yang bisa menggerus devisa negara. Salah satu caranya adalah dengan mencari bahan substitusi yang berasal dari dalam negeri, seperti bioetanol.

Bioetanol merupakan Bahan Bakar Nabati (BBN) berbasis tumbuhan seperti tetes tebu (molase). Bioetanol bisa dicampur dengan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis bensin.

PT Pertamina (Persero) melalui Subholding Commercial & Trading, PT Pertamina Patra Niaga, telah berhasil merealisasikan campuran bahan bakar “hijau” ini dengan meluncurkan Pertamax Green 95 sejak Juli 2023.

Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan mengatakan, sejak diluncurkan lima bulan lalu, penjualan Pertamax Green 95 kini telah mencapai 5.000 liter per hari atau 150.000 liter per bulan.

Adapun campuran bioetanol pada setiap liter bensin Pertamax (RON 92) ini masih sebesar 5% (E5), sehingga menghasilkan setara dengan bensin nilai oktan 95. Namun, penjualan Pertamax Green 95 baru dilakukan di 17 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di dua kota saja, yakni Surabaya dan Jakarta.

Pada tahun depan, perusahaan memperkirakan penjualan Pertamax Green 95 bisa meningkat 2-3 kali lipat dibandingkan 2023 ini. Ini artinya, penjualan Pertamax Green 95 pada 2024 bisa mencapai 15.000 liter per hari.

“Harapannya ini (Pertamax Green 95) akan meningkat 2-3 kali lipatnya di tahun 2024,” ungkap Riva kepada CNBC Indonesia dalam program Energy Corner, dikutip Rabu (13/12/2023).

Menurutnya, perkiraan semakin meningkatnya penjualan Pertamax Green 95 di tahun 2024 juga didukung dengan antusiasme masyarakat dalam mengonsumsi BBM Pertamax Green 95.

Hal itu juga lantaran kesadaran masyarakat akan kelestarian lingkungan. Seperti diketahui, produk Pertamax Green 95 merupakan BBM yang ramah lingkungan dengan memanfaatkan tumbuhan sebagai bioetanol.

“Karena ini juga menandakan bahwa adanya shifting dan juga adanya mindset di masyarakat yang mulai peduli dengan bahan bakar yang memang lebih ramah lingkungan,” bubuhnya.

Estimasi meningkatnya penjualan Pertamax Green 95 tahun depan juga dinilai akan mengurangi impor BBM di Indonesia.

“Sehingga secara volume, ini (Pertamax Green 95) memang berpotensi untuk bisa memberikan dampak signifikan di dalam pengurangan impor (BBM),” jelasnya.