Investasi Vale Akan Meningkat Setelah Memperoleh Perpanjangan Kontrak 20 Tahun

by -182 Views

Jakarta, CNBC Indonesia – Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengungkapkan bahwa investasi yang akan dilakukan oleh PT Vale Indonesia Tbk (INCO) akan meningkat dalam beberapa tahun ke depan. Hal ini dikarenakan rencana investasi yang akan dilakukan perusahaan pada proyek hilirisasi.

Staf Khusus Bidang Peningkatan Pengusaha Nasional Kementerian Investasi/BKPM, Pradana Indraputra mengatakan bahwa selama 55 tahun INCO beroperasi di Indonesia, investasi yang telah direalisasikan oleh perusahaan hanya sebesar US$ 4,5 miliar atau sekitar Rp 70,7 triliun. Namun, setelah perusahaan menyelesaikan proses divestasi saham dan mendapatkan perpanjangan kontrak selama 20 tahun, INCO akan melakukan investasi sebesar US$ 11 miliar atau sekitar Rp 172,9 triliun.

“Rencana yang akan kami laksanakan dalam 20 tahun ke depan adalah sebesar US$ 11 miliar, sehingga dapat dibandingkan dengan periode sebelumnya yang hanya setengahnya namun nilai investasi yang direalisasikan dua kali lipat,” ujar Pradana dalam acara Mining Zone CNBC Indonesia, seperti yang dikutip pada Senin (4/3/2024).

Pradana menyadari bahwa membuat perencanaan hingga 20 tahun ke depan bukanlah hal yang mudah, dan membutuhkan perencanaan yang matang. Terlebih lagi, INCO memiliki tiga proyek smelter nikel baru di Indonesia, yaitu smelter nickel matte di Sorowako, Sulawesi Selatan, smelter High Pressure Acid Leaching (HPAL) di Pomalaa, Sulawesi Tenggara, dan smelter feronikel di Bahodopi, Sulawesi Tengah.

Sebagai informasi, pemerintah melalui Holding BUMN Tambang MIND ID akan memiliki mayoritas saham di PT Vale Indonesia Tbk (INCO). Hal ini terkait dengan penandatanganan dokumen transaksi pengambilalihan saham divestasi 14% yang dilakukan pada Senin (26/2/2024).

[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya
Divestasi Vale Hampir Kelar, Saham MIND ID Bakal Nambah 14%

(pgr/pgr)