Kementerian Pertahanan (Kemhan) Taiwan mengatakan pasukan pertahanan udaranya saat ini dalam keadaan siaga penuh. Mereka waspada karena China dilaporkan sedang melakukan uji coba di wilayah paling utara China di Mongolia Dalam.
Kemhan Taiwan mengatakan bahwa mereka telah mendeteksi “beberapa gelombang peluncuran uji coba” sejak pukul 4 pagi waktu setempat oleh Pasukan Roket China di Mongolia Dalam, yang berjarak sekitar 2.000 km dari Taiwan.
“Pasukan Taiwan terus memantau perkembangan dan pasukan pertahanan udara bersiaga,” kata Kemhan Taiwan, tanpa memberikan rincian.
Taiwan memiliki stasiun radar yang kuat di beberapa puncak pegunungan tengahnya yang dapat melihat jauh ke China, menurut sumber keamanan.
Kemhan China belum memberikan respon terkait kegiatan tersebut. Pasukan Roket bertanggung jawab atas persenjataan rudal konvensional dan nuklir China.
Taiwan, yang diperintah secara demokratis dan diklaim oleh China sebagai wilayahnya sendiri, mengawasi ketat semua aktivitas militer China di sekitarnya. Hal ini karena Beijing sangat aktif di sekitar pulau tersebut.
Pada Agustus 2022, China melepaskan rudal ke perairan di sekitar Taiwan selama latihan perang sebagai tanggapan atas kunjungan Nancy Pelosi, ketua DPR Amerika Serikat saat itu, ke Taipei.
China juga dikabarkan tidak menyukai Presiden Taiwan Lai Ching-te, yang menjabat sejak Mei 2024. Beijing menyebutnya sebagai seorang “separatis” dan telah meningkatkan tekanan militer termasuk permainan perang sejak dilantik.
Lai telah beberapa kali menawarkan pembicaraan dengan China namun ditolak. Ia menolak klaim kedaulatan Beijing, dengan mengatakan hanya rakyat Taiwan yang dapat menentukan masa depan mereka.