Prabowo Subianto Reveals Reason for Establishing the Poverty Alleviation Acceleration Agency: “Challenges Must Be Addressed Immediately”

by -222 Views

Jakarta – Presiden Indonesia, Prabowo Subianto, mengadakan pertemuan pertama Kabinet “Merah Putih” di Istana Merdeka, Jakarta, pada hari Rabu (23/10). Selama pertemuan, Prabowo menjelaskan alasan di balik pembentukan Badan Akselerasi Penanggulangan Kemiskinan.

Menurut Prabowo, lembaga tersebut didirikan untuk memastikan bahwa tantangan yang ada dapat segera ditangani.

“Bukan karena saya ingin campur tangan dalam pekerjaan kementerian – tidak. Saya ingin membantu. Di mana pun ada hambatan, di mana pun ada kesulitan, kita harus segera mengatasi. Mari jujur, birokrasi kita terkenal rumit dan lambat,” ujar Prabowo.

Dia juga menjelaskan bahwa Badan Akselerasi Penanggulangan Kemiskinan akan bertugas untuk mempelajari dan memantau semua program perlindungan sosial dan distribusi bantuan untuk memastikan mereka mencapai secara efektif segmen masyarakat yang paling membutuhkan.

“Badan ini akan mempelajari dan melacak semua program perlindungan sosial dan bantuan untuk memastikan mereka ditujukan dengan benar kepada kelompok-kelompok di masyarakat yang masih membutuhkan bantuan,” tambah Prabowo.

Prabowo telah menunjuk Budiman Sudjatmiko sebagai kepala Badan Akselerasi Penanggulangan Kemiskinan.

Dalam wawancara sebelumnya dengan wartawan di Istana Merdeka, Budiman mengungkapkan bahwa Prabowo telah memberinya mandat untuk mengurangi kemiskinan di Indonesia sebanyak mungkin selama periode 2024-2029.

“Semua masalah kemiskinan harus dikurangi secara drastis dalam lima tahun mendatang, dan itu adalah tanggung jawab dari Badan yang kami pimpin,” kata Budiman pada hari Selasa (22/10).

Budiman menjelaskan bahwa lembaga ini akan mengoordinasikan upaya penanggulangan kemiskinan di beberapa kementerian, termasuk Kementerian Desa, Kementerian Tenaga Kerja, Kementerian Perindustrian, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Pendidikan, dan Kementerian Kesehatan.

Dengan koordinasi ini, Budiman percaya mereka akan mendapatkan data yang valid, objektif, dan dinamis untuk memandu upaya mereka. (RR)

Source link