Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan bahwa dampak konflik dunia dan meningkatnya tensi geopolitik masih akan terus berlanjut. Namun, permasalahan tersebut tidak akan banyak mengganggu perekonomian Indonesia.
Sri Mulyani menyatakan bahwa perang di berbagai negara yang melibatkan banyak negara besar tidak akan berakhir dalam waktu singkat, melainkan bisa mencapai satu dekade sampai para pemimpin merasakan bahwa biaya konflik lebih besar daripada manfaatnya. Hal tersebut disampaikan Sri Mulyani dalam seminar Nasional Outlook Perekonomian Indonesia 2024 di Hotel St Regis, Jakarta, Jumat (22/12/2023).
Meski demikian, Sri Mulyani percaya bahwa kondisi perekonomian domestik Indonesia tetap stabil dan akan tetap menjadi tujuan investasi yang menarik. Ia menegaskan bahwa kekuatan konsumsi domestik tetap ditopang oleh kinerja belanja pemerintah yang masih kuat. Sri Mulyani optimistis bahwa ekonomi Indonesia akan tumbuh sebesar 5,02%-5,04% hingga akhir tahun dan mencapai level 5,2% pada tahun 2024 sesuai dengan target APBN.
Sri Mulyani juga menyatakan bahwa banyak negara yang tertarik untuk berinvestasi di Indonesia dan melihat Indonesia sebagai mitra strategis yang harus diakui. Sehingga, kondisi perang dan panasnya tensi geopolitik di tingkat global tidak akan banyak memengaruhi kondisi perekonomian domestik Indonesia.
