Milisi Houthi Melancarkan Serangan Bom ke Israel seiring Eskalasi Perang Gaza

by -130 Views

Milisi Houthi di Yaman telah menembakkan sejumlah besar drone ke Israel pada Rabu (1/11/2023). Mereka mengumumkan bahwa mereka berada di balik tiga serangan terpisah sejak awal konflik antara Israel dan Hamas pada Selasa.

Pernyataan resmi dari Houthi menyatakan bahwa mereka akan terlibat dalam konflik tersebut. Banyak negara Arab yang khawatir bahwa perang akan meluas dan mengganggu stabilitas di kawasan tersebut.

Seorang juru bicara Houthi mengatakan bahwa drone mereka telah mencapai target, seperti yang dilaporkan oleh Al-Jazeera. Mereka berjanji untuk terus melakukan operasi militer guna mendukung rakyat Palestina sampai agresi Israel di Gaza berhenti.

Houthi juga diyakini bertanggung jawab atas serangan drone pada tanggal 28 Oktober. Mereka juga melakukan penyerangan ke Israel pada tanggal yang sama, namun berhasil dicegat oleh angkatan laut Amerika Serikat (AS).

Kelompok Houthi merupakan bagian penting dari “Poros Perlawanan” yang menentang Israel dan AS. Selama perang di Yaman, Houthi telah menunjukkan kemampuan mereka dalam menggunakan rudal dan drone dalam serangan terhadap Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA).

Sebelumnya, Iran juga mengancam akan terlibat dalam perang antara Israel dan Hamas. Mereka menyatakan bahwa kelompok proksi tidak akan tinggal diam. Duta besar Iran, Hossein Amir-Abdollahian, mengatakan bahwa wajar jika beberapa kelompok menyerang Israel sebagai bagian dari perang terhadap Hamas. Iran bahkan mengatakan bahwa akan ada dampak yang lebih luas jika gencatan senjata tidak tercapai.

Israel sendiri telah menggempur kamp pengungsi terbesar di Gaza bagian Utara, Jabalia. Ratusan orang dilaporkan tewas dan hilang akibat serangan tersebut. Meskipun Israel mengklaim bahwa petinggi Hamas tewas dalam serangan tersebut, negara-negara lain mengutuk keras tindakan Israel, termasuk pemerintah Arab Saudi.

Di sisi lain, Amerika Serikat (AS) telah mengirimkan 300 tentara tambahan ke Timur Tengah untuk memberikan dukungan dalam pembuangan bahan peledak dan komunikasi. Pasukan tersebut tidak akan ditempatkan di Israel. Sebelumnya, AS juga telah mengirim sejumlah pasukan ke Timur Tengah, termasuk kapal induk, kapal perang, dan jet tempur.

Artikel Selanjutnya:

Perang antara Hamas dan Israel semakin parah, jumlah korban tewas mencapai 3.565 orang.

+Sumber: CNBC Indonesia