Pemerintah dan milisi Irak memerintahkan pengiriman pasukan ke Lebanon. Hal ini menyusul ledakan pager massal yang diduga dilakukan oleh Israel.
Dalam keterangan resmi, kantor Perdana Menteri (PM) Irak Mohammed Shia Al Sudani mengatakan bahwa Baghdad telah memerintahkan pengiriman itu sebagai bantuan saat Lebanon mengalami krisis. Irak juga menuding Israel sebagai dalang dari serangan ini.
“Pemerintah Irak mengikuti perkembangan keamanan yang berbahaya di Lebanon dan serangan siber Zionis yang menyebabkan banyak warga sipil menjadi martir dan cedera,” kata Juru Bicara Pemerintah Irak, Basim Al Awadi, dalam sebuah pernyataan.
“Ledakan dan serangan lain yang dilakukan oleh Israel, serta ancaman untuk melancarkan perang skala besar di Lebanon, memerlukan ‘intervensi internasional yang mendesak’ untuk mencegah meluasnya perang di kawasan Timur Tengah,” tambahnya.
Selain Pemerintah Irak, Milisi Irak pro-Iran, Kataeb Hezbollah, mengatakan bahwa mereka akan “menyerahkan semua kemampuan menolong saudara-saudara di Lebanon”. Sama seperti pemerintah, kelompok itu akan mengirimkan pasukan ke Lebanon.
“Kami sepenuhnya siap untuk pergi bersama mereka sampai akhir, dan untuk mengirim pejuang, peralatan, dan dukungan, baik di tingkat teknis maupun logistik,” katanya.
Sebelumnya, sejumlah pager yang dimiliki sejumlah anggota milisi bersenjata Hizbullah meledak pada Selasa. Ledakan itu terjadi saat ratusan anggota Hizbullah sedang berada di sejumlah tempat umum di seluruh Negeri Rafik Hariri.
Sejumlah video yang beredar memperlihatkan pager meledak saat pemilik sedang berada di tempat-tempat seperti pusat perbelanjaan dan pasar. Setelah meledak, baik pengguna maupun sejumlah warga sipil pun nampak mengalami luka serius.
Akibat ledakan ini, 12 orang dilaporkan tewas. Korban tewas termasuk Mohammad Mahdi Ammar, putra anggota parlemen Hezbollah Ali Ammar, dua pejuang Hizbullah, serta seorang gadis berusia 8 tahun.
Belum diketahui secara pasti apa penyebab ledakan pager-pager ini. Namun Hizbullah telah mengalamatkan tudingan kepada Israel.
Diketahui Israel sedang terlibat dalam baku tembak dengan Hizbullah setelah serangan Tel Aviv ke Gaza, Palestina, sejak 8 Oktober. Hizbullah yang merupakan sekutu Hamas, memprotes serangan membabi-buta Israel ke Jalur Gaza yang hingga kini menewaskan 41.000 lebih orang.
Sementara itu, kemarin, ratusan alat komunikasi walkie talkie yang dipakai anggota kelompok Hizbullah juga meledak bersamaan di Lebanon. Ini menyebabkan 20 tewas dan 450 orang terluka.