Perbandingan antara Bandara Kertajati dan Soekarno-Hatta

by -200 Views

Kementerian Perhubungan menjawab kritikan terhadap Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati yang terletak di Majalengka dan jauh dari kota-kota besar. Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Maria Kristi Endah Murni, membandingkan hal ini dengan perpindahan Bandara Kemayoran ke Bandara Soekarno-Hatta beberapa puluh tahun yang lalu.

Maria Kristi mengatakan bahwa biasanya bandara berada di luar kota, sehingga jarak yang jauh tidak menjadi masalah jika telah menjadi kebiasaan. Dulu, perpindahan dari Kemayoran ke Cengkareng juga dianggap jauh dan disebut sebagai tempat yang tidak diinginkan, namun sekarang menjadi hal yang biasa.

Bagian penting dari suatu bandara internasional adalah aksesibilitas yang baik. Dalam hal ini, BIJB Kertajati didukung oleh Tol Cisumdawu yang memudahkan akses dari dan ke bandara. Akses tol ini memungkinkan masyarakat dari beberapa kota sekitar untuk mencapai bandara ini.

Maria Kristi mengatakan bahwa BIJB Kertajati akan menjadi lebih strategis karena tidak hanya berhubungan dengan warga Bandung, tetapi juga mencakup daerah Cirebon, Kuningan, Majalengka, dan Tegal. Jika sebelumnya orang-orang dari Cirebon harus pergi ke Jakarta, sekarang mereka bisa pergi ke Kertajati. Hal ini juga disebut sebagai upaya untuk mencakup wilayah Jawa Tengah karena Bandara Husein Sastranegara di Bandung tidak dapat dikembangkan.

Sementara itu, Direktur Utama Angkasa Pura II, Muhammad Awaluddin, juga berusaha untuk menarik minat masyarakat untuk terbang dari bandara ini dengan merencanakan penambahan rute domestik. Saat ini, terdapat 7 rute domestik di Bandara Kertajati, namun masih terdapat potensi untuk membuka rute-rute domestik baru yang lebih luas.

Artikel ini ditulis oleh CNBC Indonesia.