PT GNI berupaya meningkatkan pemanfaatan tenaga kerja lokal

by -125 Views

PT Gunbuster Nickel Industry (GNI) berkomitmen untuk mendukung penyerapan tenaga kerja lokal di Morowali Utara, Sulawesi Tenggara. Kehadiran industri smelter di Kabupaten Morowali Utara dipercaya dapat memberikan peluang baru, bagi pembangunan ekonomi daerah salah satunya melalui penyerapan tenaga kerja lokal hingga pemberdayaan masyarakat. PT GNI pun melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan serapan tenaga kerja lokal, dengan menggandeng Kepala Desa atau satuan pemerintah setempat.

Strategi ini dinilai efektif dan berdampak baik pada proses rekrutmen, baik dari segi waktu hingga proses seleksi. Membuka lapangan pekerjaan baru serta memberdayakan masyarakat di sekitar wilayah smelter, menjadi salah satu upaya PT GNI menerapkan tanggung jawab sosial yang berkelanjutan.

“Salah satu fokus kami adalah dengan meningkatkan kesejahteraan masyarakat lingkar industri melalui program tanggung jawab sosial. PT GNI berharap dapat membantu masyarakat dalam mendorong peningkatan ekonomi mereka,” kata Head of Corporate Communication PT GNI Mellysa Tanoyo dalam keterangan resmi, beberapa waktu lalu.

Untuk diketahui, sejak awal, PT GNI telah merekrut belasan ribu karyawan yang berasal dari warga lokal. Lalu, selama menjalankan operasional usahanya, PT GNI juga berkomitmen untuk terus mengimplementasikan regulasi keamanan kerja secara ketat yang diikuti pelaksanaan prosedur keamanan kerja. Langkah ini bertujuan untuk melindungi seluruh karyawan.

Pada rekrutmen tersebut, PT GNI bekerja sama dengan Disnaker Pemkab Morowali Utara. Berkas-berkas pelamar diverifikasi oleh tim dari Disnaker Morowali Utara sebelum diserahkan ke pihak HRD PT GNI dan dipastikan tidak dikenakan biaya alias gratis.

Bukan hanya mencari tenaga kerja lokal, PT GNI juga memberikan banyak pelatihan kepada karyawan di Morowali Utara.

“Kami melakukan transfer of knowledge untuk karyawan melalui pelatihan safety awareness, pelatihan dan sertifikasi operator alat berat seperti excavator dan loader, pembinaan K3 petugas peran kebakaran tingkat D+C dari Kemnaker, dan Pelatihan online Hiperkes (Hygiene perusahaan dan kesehatan kerja) bagi paramedis PT GNI,” rinci Mellysa.

Dia menegaskan PT GNI pun memberi ruang dan kesempatan bagi perempuan di lingkungan perusahaan, untuk memegang peran atau jabatan strategis di perusahaan. Sebagai informasi, saat ini PT GNI mempekerjakan lebih dari 800 karyawan perempuan yang tersebar di berbagai divisi atau departemen.

Selain itu, belasan ribu karyawan yang telah bergabung bersama PT GNI telah merasakan manfaat dari sisi kesejahteraan ekonomi keluarga dan pengembangan kariernya. Sejumlah karyawan mengatakan sebelum bergabung dengan perusahaan, kebanyakan dari mereka bekerja serabutan tanpa penghasilan tetap. Namun, setelah bergabung dengan PT GNI, mereka bisa mengubah nasib dan meningkatkan ekonomi keluarga.
“Dulu awal saya tahu bahwa akan dibangun industri di sini saya sudah berharap perusahaan itu nanti bisa bantu ekonomi desa. Alhamdulillah saya salah satunya yang mendapat rejeki bisa diterima kerja di PT GNI,” kata salah satu karyawan GNI.

Begitu pula untuk pengalaman karier. Beberapa karyawan yang masuk sebagai operator alat berat, kini telah menapaki posisi yang lebih tinggi sebagai pengawas operator alat berat. Karyawan perempuan pun juga turut mendapat kesempatan yang sama dalam menjalani kariernya di PT GNI.

Hal itu membuktikan bahwa dengan banyaknya jumlah serapan karyawan baru yang masuk ke PT GNI dapat bermanfaat pada meningkatnya perekonomian desa lingkar industri. Ditambah lagi, semakin banyaknya karyawan kru smelter dan operator yang kian banyak membuat PT GNI semakin meningkatkan kewajibannya dalam memperketat keamanan dan keselamatan karyawan.