Memahami Greenflation, topik penting yang dipelajari Gibran namun disepelekan Mahfud

by -120 Views

Transisi energi dan pengurangan gas rumah kaca sangat penting karena menyangkut keberlangsungan umat manusia di bumi. Jika kita tidak mengurangi emisi dengan segera, suhu rata-rata bumi akan terus meningkat dan bumi bisa menjadi tidak bisa dihuni karena kekeringan, kenaikan air laut, dan cuaca ekstrim. Oleh karena itu, inflasi yang dipicu oleh kebijakan hijau adalah topik yang sangat penting untuk dipelajari oleh pemimpin kita. Kita ingin hidup hijau, tapi dengan biaya apa, siapa yang membayar, dan dengan harga berapa – berapa tambahan biayanya, siapa yang membayar, dan bagaimana dampaknya?

Kita bisa melihat contoh dari Shanghai, di mana pajak untuk kendaraan non-listrik mencapai Rp. 300 juta. Saat ini hampir 100% motor, 100% bus, dan 50% mobil di Shanghai sudah listrik. Langit Shanghai menjadi biru, dan kota menjadi sunyi. Pertanyaannya adalah apakah rakyat Indonesia dapat memikul pajak pendaftaran kendaraan bermotor sebesar ini untuk percepatan elektrifikasi?

Kita juga bisa mempelajari negara-negara Eropa, di mana harga listrik berkisar di € 28 per 100 kWh, atau Rp. 4.760 per kWh. Saat ini banyak negara Eropa yang mayoritas listriknya berasal dari energi terbarukan. Sedangkan di Indonesia, kita masih mengandalkan listrik dari batu bara yang lebih murah, dengan harga berkisar Rp. 1.400 per kWh. Pertanyaannya adalah apakah rakyat Indonesia dapat memikul harga listrik yang tiga kali lipat untuk percepatan transisi energi?

Faktanya, jika kita tidak melakukan transisi energi dan hidup secara hijau, maka keberlangsungan kehidupan di bumi akan terancam. Namun, juga fakta bahwa sebagian besar rakyat Indonesia belum mampu memikul inflasi atau biaya tambahan karena kebijakan hijau. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memilih pemimpin yang mempelajari dan tidak meremehkan topik ini.

Sumber: https://prabowosubiantoo.com/memahami-greenflation-topik-penting-yang-dipelajari-gibran-namun-disepelekan-mahfud/

Source link