Mantan Ketua Masyarakat Gas Indonesia (IGS) Didik Sasongko Widi memprediksi bahwa industri hulu minyak dan gas bumi (migas) RI ke depan akan semakin cerah. Hal ini disebabkan oleh banyaknya temuan cadangan gas besar beberapa tahun belakangan ini.
Didik berharap bahwa industri migas di dalam negeri ke depan akan semakin efisien dan dapat menyesuaikan diri dengan pasar gas bumi. Dengan demikian, industri ini tidak lagi akan bergantung pada subsidi pemerintah.
Menurut Didik, industri di Indonesia mulai menyesuaikan diri dengan baik. Contohnya, pada tahun lalu PLN dan Pupuk mampu membeli gas dari industri migas dalam negeri dengan harga pasar, hal ini menunjukkan masa depan yang cerah bagi industri migas di Indonesia.
Didik juga menyatakan bahwa banyaknya temuan cadangan gas seperti yang ada di Wilayah Kerja North Ganal sumur Geng North-1, Kalimantan Timur, sumur Timpan-1 Blok Andaman II, dan sumur eksplorasi Layaran-1 yang berada di Blok South Andaman akan membuat para investor semakin bersemangat untuk menanamkan investasinya di Indonesia.
Beberapa temuan cadangan gas bumi di Indonesia termasuk penemuan di Wilayah Kerja North Ganal sumur Geng North-1, Kalimantan Timur oleh Eni, serta di sumur Timpan-1 Blok Andaman II yang dioperasikan oleh Premier Oil. Temuan lainnya adalah di sumur eksplorasi Layaran-1 yang berada di Blok South Andaman, sekitar 100 kilometer lepas pantai Sumatera bagian utara, Indonesia oleh Perusahaan energi asal Uni Emirat Arab (UEA), Mubadala Energy.
Semua temuan ini menunjukkan potensi besar bagi industri migas di Indonesia dan merupakan kabar baik bagi pertumbuhan ekonomi negara ini.
