Jakarta, CNBC Indonesia – Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka memperlihatkan proyek rel kereta layang terpanjang di Indonesia yang tengah dibangun di Kota Solo, Jawa Tengah. Gibran menyebut progres pengerjaan proyek rel kereta layang masih sesuai target.
“Progres pembangunan Elevated Railway Simpang Joglo berjalan sesuai timeline,” ungkap Gibran dikutip dari akun Instagram miliknya @gibran_rakabuming, Sabtu (16/3/2024).
Sementara itu, apabila nantinya proyek ini rampung maka akan mengurai kemacetan di Simpang Joglo, Kadipiro, Solo mengingat frekuensi pergerakan kereta api yang cukup padat, karena dilintasi oleh tiga jenis kereta yaitu Kereta Jarak Jauh (penumpang dan barang), Kereta Bandara Adi Sumarmo (BIAS), dan Kereta Komuter Solo-Jogja.
“Proyek elevasi rel terpanjang di Indonesia ini akan mampu mengurai kemacetan dan membawa dampak ekonomi bagi daerah sekitar,” ucapnya.
Proyek Elevated Rail Simpang Tujuh Joglo yang memiliki ciri khas tiang baja menjulang berwarna merah masih terus dikerjakan. Dari video yang dibagikan Gibran, saat ini rangka baja pada Jembatan Rel Layang Simpang Joglo sudah terpasang.
Pengerjaan Elevated Rail Simpang Tujuh Joglo sudah dimulai awal 2023. Tiang pancang dan dinding beton jembatan sudah tampak berdiri kokoh di sepanjang Jalan Kolonel Sugiyono.
Proyek ini menjadi solusi penting untuk mengatasi kemacetan yang kerap terjadi di simpang tujuh Joglo. Oleh sebab itu Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta berusaha membangun rel ganda yang akan dibangun secara layang sehingga rel kereta api tidak sebidang dengan jalan raya, namun akan dibuatkan rel layang.
Pembangunan rel layang yang dibangun di Simpang Tujuh Joglo, Solo, merupakan rel layang terpanjang di Indonesia, yang diharapkan dapat mengatasi kemacetan di perlintasan sebidang Simpang Joglo, Solo. Pembangunan Jalur Ganda Kereta Api Solo Balapan – Kalioso dan Rekayasa Lalu Lintas di Simpang Joglo Kota Surakarta hasil kerja sama Kementerian Perhubungan bersama Kementerian PUPR, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, dan Pemerintah Kota Surakarta yang bersinergi melakukan penataan perlintasan sebidang kereta api di Simpang Joglo, Solo, Jawa Tengah.
Ada beberapa tahap penataan dalam proyek tersebut, yaitu: Pertama, pembangunan rel ganda kereta api elevated (layang) sepanjang 1,8 Km’sp yang dikerjakan oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kemenhub. Desain konstruksi jembatan rel layang mengadopsi kearifan lokal yang ada kota Solo yaitu Batik Sidomukti, Pasar Klewer dan Keraton. Proyek rel ganda KA Solo Balapan – Kalioso sepanjang 10 Km’sp, ditargetkan pembangunannya selesai pada akhir tahun 2023.
Kedua, pembangunan underpass jalan nasional yang menghubungkan antara Jalan Ki Mangunsarkoro dan Jalan Sumpah Pemuda yang dikerjakan oleh Kementerian PUPR. Ketiga, pembebasan lahan jalan provinsi dan kabupaten/kota oleh Pemprov Jateng dan Pemkot Solo.
Jalur kereta di Simpang Joglo ini memiliki frekuensi pergerakan kereta api yang cukup padat, karena dilintasi oleh tiga jenis kereta yaitu: Kereta Jarak Jauh (penumpang dan barang), Kereta Bandara Adi Sumarmo (BIAS), dan Kereta Komuter Solo-Jogja. Adanya Simpang Joglo membuat waktu kedatangan kereta api menjadi lebih dari 30 menit. Dengan dibangunnya rel layang diharapkan waktu kedatangan kereta api turun signifikan menjadi kurang dari 15 menit.
Elevated Rail Simpang Tujuh Joglo merupakan salah satu dari 17 Titik Prioritas Pembangunan yang dikerjakan Pemkot Surakarta. Elevated Rail Simpang Tujuh Joglo, yang dibangun dengan konstruksi baja lengkung ini, kelak menjadi salah satu ikon Kota Surakarta.