Jakarta, CNBC Indonesia – Jumlah korban tewas akibat Topan Yagi di negara tetangga Indonesia, Vietnam, terus meningkat. Berdasarkan data Kamis, jumlah korban meninggal kini mencapai 226 orang, seperti dilaporkan oleh Reuters, Jumat (13/6/2024).
Topan Yagi telah melanda Vietnam sejak akhir pekan lalu. Selain menyebabkan banjir bandang dan tanah longsor di bagian utara negara tersebut, badai terkuat di Asia tersebut juga menyebabkan Hanoi terendam banjir parah.
Namun kemarin, tekanan banjir di beberapa distrik ibu kota mulai mereda. Kota tersebut sebelumnya telah mengevakuasi ribuan orang yang tinggal di sekitar Sungai Merah yang meluap karena mencapai level tertinggi dalam 20 tahun.
Seorang CEO dari Yayasan Anak-Anak Blue Dragon, Skye Maconachie, mengatakan, “Banyak kesedihan di kota tersebut dan banyak kekhawatiran hingga malam hari.”
Di sisi lain, pabrik-pabrik pusat ekspor Vietnam mungkin mengalami gangguan selama berminggu-minggu setelah Topan Yagi. Hal ini terjadi di Provinsi Thai Nguyen, tempat berlokasi pabrik manufaktur telepon pintar terbesar Samsung Electronics di Vietnam.
Meskipun banjir sudah surut di beberapa bagian provinsi, upaya pembersihan masih terus dilakukan. Warga juga sibuk memperbaiki barang-barang seperti TV dan sepeda motor yang terkena dampak banjir.
Lebih dari 100 orang masih dilaporkan hilang dan sekitar 800 orang terluka. Beberapa negara, termasuk Australia, Jepang, Korea Selatan (Korsel), dan Amerika Serikat, telah mengirim bantuan ke Vietnam.
Tukang reparasi sepeda motor, Nguyen Van Truong, mengatakan bahwa bengkelnya sudah memperbaiki 60 sepeda motor selama dua hari terakhir, tetapi ada 20 sepeda motor lainnya yang masih dalam antrian.
Artikel ini disunting dari sumber.