Tetangga di RI Menyiapkan 240 Miliar Rupiah untuk Transisi ke Energi Bersih

by -188 Views

Rencana Vietnam untuk menyediakan dana sebesar US$15,5 miliar (Rp 240 triliun) untuk beralih ke energi yang lebih ramah lingkungan telah selesai dan akan diumumkan pada konferensi iklim COP28 di Dubai minggu depan. Mark George, penasihat iklim untuk Kedutaan Besar Inggris di Hanoi, mengatakan bahwa setelah berbulan-bulan berkoordinasi dengan kementerian Vietnam untuk menentukan rincian penggunaan dana tersebut, rencana tahap akhir telah diselesaikan pada Kamis (23/11).

Inggris adalah salah satu dari sembilan negara industri kaya yang telah setuju untuk menyediakan dana sebesar US$15,5 miliar untuk membantu Vietnam mengakhiri ketergantungannya pada pembangkit listrik tenaga batu bara. Dengan dana tersebut, Vietnam akan lebih cepat beralih ke energi terbarukan sebagai bagian dari Kemitraan Transisi Energi yang Adil atau JETP.

“Ini adalah tonggak sejarah yang sangat penting,” kata George.

Awal tahun ini, Vietnam telah mengeluarkan rencana energi nasional yang bertujuan untuk melipatgandakan daya maksimum yang dapat dihasilkan negara tersebut, menjadi sekitar 150 gigawatt pada tahun 2030. Rencana tersebut menyerukan perubahan drastis dari penggunaan batu bara yang sangat berpolusi dan berjanji bahwa tidak akan ada pembangkit listrik tenaga batu bara baru yang akan beroperasi atau dibangun setelah tahun 2030.

Dalam roadmap tersebut, perluasan penggunaan gas dalam negeri dan gas alam cair atau LNG impor juga akan mencapai sekitar 25% dari total kapasitas pembangkit. Sementara tenaga air, angin, surya, dan sumber daya terbarukan lainnya akan mencapai hampir 50% dari total kapasitas pembangkit listrik pada tahun 2030.

Tang The Hung, wakil direktur jenderal departemen Efisiensi Energi dan Pembangunan Berkelanjutan Vietnam, yang juga hadir dalam pengumuman tersebut, mengatakan dukungan besar dari komunitas internasional diperlukan untuk memastikan Vietnam dapat melaksanakan rencana tersebut.