Jakarta, CNBC Indonesia – Setelah menyerang Lebanon, pasukan Israel juga menyerang kota pelabuhan Mediterania Suriah, Latakia. Serangan tersebut mengakibatkan kebakaran dan sedikitnya dua warga sipil dilaporkan terluka.
Kantor berita pemerintah Suriah, SANA, melaporkan serangan itu terjadi pada Kamis (17/10/2024) sekitar pukul 02.50 dini hari. Mengutip pernyataan militer, serangan itu menghantam pintu masuk tenggara ke Latakia.
Properti pribadi di daerah itu juga rusak. SANA sebelumnya melaporkan bahwa sistem pertahanan antipesawat mencegat “target musuh” di atas Latakia.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, pemantau yang berbasis di Inggris, mengatakan serangan Israel “menargetkan depot senjata di kota Latakia”.
Serangan jarang terjadi di kota pelabuhan itu, benteng Presiden Bashar al-Assad yang terletak di dekat pangkalan udara Rusia di Hmeimim. Militer Israel tidak segera mengomentari insiden itu, karena jarang mengomentari serangan individu di Suriah.
Israel sebelumnya telah melancarkan serangan terhadap target-target yang terkait dengan Iran di Suriah selama bertahun-tahun. Serangan mulai meningkat sejak serangan Hamas dan balasan Israel pada 7 Oktober 2023. Israel telah berulang kali mengatakan tidak akan membiarkan sekutu Hizbullah, Iran, memperluas pengaruhnya di Suriah.
Israel telah menyerang Suriah dengan serangan udara dan serangan artileri lebih dari 220 kali sejak Oktober lalu, menurut Armed Conflict Location and Event Data (ACLED), yang mengumpulkan data konflik.
Serangan paling signifikan terjadi pada April ketika jet tempur Israel menghantam gedung konsulat Iran di ibu kota Suriah, Damaskus, menewaskan tujuh anggota Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran.
(tfa/wur)