Kamp Pengungsi di Gaza Mengalami Pemulihan yang Semakin Memburuk Akibat Serangan Israel

by -125 Views

Situasi di Gaza, Palestina, semakin memburuk. Pengeboman terus terjadi selama lebih dari 24 jam, dari Selasa hingga Rabu (1/11/2023). Serangan baru Israel dilakukan termasuk ke kamp pengungsi. Rudal-rudal Israel menghantam kamp pengungsi padat penduduk di Gaza Utara, Jabalia.

Juru bicara militer Israel, Letnan Kolonel Richard Hecht, membenarkan serangan Israel di kamp pengungsi Jabalia kepada CNN International. Ia mengatakan serangan itu menargetkan “seorang komandan Hamas yang sangat senior di daerah itu”. Lebih dari 50 warga Palestina tewas dan 150 lainnya luka-luka dalam serangan tersebut.

Sementara itu, PM Israel, Benjamin Netanyahu, menolak seruan internasional untuk “jeda kemanusiaan” dalam pengiriman bantuan darurat kepada warga sipil yang menderita akibat kekurangan makanan, obat-obatan, air minum, dan bahan bakar. Netanyahu bahkan berjanji untuk melanjutkan rencana pemusnahan Hamas meski korban warga Gaza semakin banyak.

Rekaman yang diperoleh Reuters menunjukkan kehancuran yang terjadi, dengan kawah bom yang dalam dan bangunan bertingkat yang hancur. Orang-orang terlihat mencari anggota keluarga yang terperangkap di antara puing-puing. Petugas medis menangani korban tewas dan luka-luka yang terbujur kaku di luar rumah sakit.

Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, menyerukan perlindungan bagi warga sipil yang terperangkap dalam konflik ini. Ia menegaskan perlunya tindakan proporsional dan tindakan pencegahan dari semua pihak. Menurut laporan, sejak 7 Oktober, setidaknya 8.000 warga Gaza telah tewas akibat serangan Israel, termasuk lebih dari 2.000 anak-anak.

Artikel Selanjutnya:
Jumlah korban tewas akibat serangan Israel terus bertambah, ini mengakibatkan krisis kemanusiaan di Gaza. PBB mengungkap bahwa air menjadi masalah hidup dan mati bagi penduduk Gaza.