Perang di Gaza semakin memburuk dengan meluasnya serangan dari Israel dan turut dilibatkannya kelompok Houthi di Yaman. Houthi diketahui telah menembakkan drone dan rudal sebagai dukungan kepada Palestina sejak Hamas menyerang Israel pada 7 Oktober. Bolivia juga mengumumkan pemutusan hubungan diplomatik dengan Israel sebagai respon terhadap operasi militer di Gaza. Selain itu, Israel terus melakukan serangan, termasuk ke kamp pengungsi dan menolak seruan internasional untuk memberikan jeda kemanusiaan kepada warga sipil yang menderita. Perbatasan Rafah antara Gaza dan Mesir akhirnya dibuka untuk pertama kalinya sejak perang dimulai. Arab Saudi mengutuk serangan terbaru Israel dan menyebutnya tidak manusiawi, sementara itu, pejabat PBB di New York mundur sebagai protes terhadap kegagalan PBB dalam menghentikan genosida terhadap warga sipil Palestina. Kemlu RI juga berencana untuk melakukan evakuasi Warga Negara Indonesia yang berada di Gaza. Hamas juga membalas dendam dengan melancarkan serangan roket ke wilayah Israel.