Kebahagiaan Penuh Menanti Pengusaha Sawit pada Tahun 2024, Simak Alasannya!

by -195 Views

Pengusaha sawit nasional percaya bahwa prospek industri minyak sawit mentah (CPO) pada tahun 2024 akan lebih baik daripada tahun ini. Hal ini dikarenakan perbaikan harga CPO sebagai komoditas ekspor utama Indonesia.

Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki), Edi Martono, menyatakan bahwa industri minyak sawit sepanjang tahun 2023 tidak lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya, terutama dalam hal harga. Harga CPO saat ini diperdagangkan pada level MYR 3.741 per ton pada Kamis (2/11/2023), meningkat 1,44% dari perdagangan sebelumnya. Namun, harga CPO ini mengalami penurunan sebesar 12,03% dari MYR 4.253.

Edi mengungkapkan bahwa harga CPO akan menjadi lebih baik pada tahun 2024 karena beberapa faktor, salah satunya adalah pengaruh fenomena El Nino yang telah terjadi pada tahun ini terhadap produksi untuk tahun depan. Lebih lanjut, Edi menyatakan bahwa Indonesia, sebagai produsen minyak sawit terbesar di dunia, telah mengalami stagnasi produksi dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini disebabkan oleh kemajuan yang lambat dalam penanaman oleh petani kecil.

Edi juga mengungkapkan bahwa fenomena El Nino tahun ini akan mempengaruhi produksi pada tahun depan. Sementara itu, pemerintah akan terus mengimplementasikan program B35 dengan pertumbuhan konsumsi domestik untuk makanan dan industri. Hal ini tentunya akan menjadi tantangan dalam produksi ke depan. Edi juga memperingatkan tentang rendahnya stok kelapa sawit Indonesia pada tahun depan. Hingga Agustus 2023, produksinya hanya mencapai 36,3 juta ton. Kontribusi ekspor biodiesel dan oleochemical sebesar 23,4 juta ton juga telah memberikan sumbangan sebesar US$20,6 miliar untuk cadangan devisa Indonesia.

Sumber: [CNBC Indonesia](https://www.cnbcindonesia.com/news/20231102170234-4-348101/mengapa-gapki-optimistis-industri-minyak-sawit-lebih-baik-di-2024)