Perang antara Israel dan Hamas masih berlanjut. Saat ini, militer Israel kembali meningkatkan serangannya ke Gaza untuk menghancurkan Hamas yang telah menyerang Selatan negara itu pada 7 Oktober lalu. Berikut perkembangan terbarunya seperti yang dirangkum CNBC Indonesia, Jumat (1/12/2023):
1. AS Mulai Emosi ke Israel
Amerika Serikat (AS) mulai memberikan tekanan kepada Israel atas perangnya di Gaza. Hal ini dilontarkan Menteri Luar Negeri (Menlu) AS Anthony Blinken pada pertemuan kabinet perang Israel, Kamis (30/11/2023). Blinken menegaskan bahwa Israel kekurangan “motif” untuk mempertahankan perjuangan melawan Hamas selama berbulan-bulan. Ia juga menggarisbawahi bahwa Tel Aviv perlu mengubah taktik perangnya untuk konfrontasi di Selatan Gaza. Dia juga menegaskan bahwa ada dua juta warga Palestina di sana, sehingga Israel perlu mengevakuasi lebih sedikit orang dari rumah dan tidak menyerang fasilitas PBB.
2. Netanyahu ‘Disemprot’ Tokoh Israel
Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mendapat tekanan dari dalam negeri Israel terkait caranya mengatasi krisis yang terjadi setelah mengibarkan bendera perang kepada milisi Gaza Palestina, Hamas, pada 7 Oktober lalu. Publik Israel mengamuk kepada beberapa menteri di kabinet Netanyahu dan menyalahkan mereka karena gagal mencegah serangan Hamas di Israel. Tercatat, tiga mantan PM telah meminta Netanyahu untuk turun takhta.
3. Perang Berlanjut
Perang antara Israel dan Hamas di Gaza terus berlanjut. Tak ada pengumuman gencatan senjata terbaru. IDF mengatakan Hamas telah melanggar gencatan senjata dan menembak roket ke wilayah Israel.
4. Indonesia Tuntut Israel ke Pengadilan Internasional
Indonesia resmi menyampaikan dukungannya untuk menuntut Israel ke pengadilan internasional, termasuk Mahkamah Internasional. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyampaikan pidatonya di markas PBB, New York, AS, 28 November.
5. Hizbullah Tuding AS di Balik Berlanjutnya Perang
Wakil ketua dewan eksekutif Hizbullah, Ali Damoush, mengatakan bahwa Israel melanjutkan agresinya di Gaza berdasarkan keputusan AS. Ia juga mengatakan perlawanan di Gaza dan di seluruh wilayah tidak akan membiarkan Israel mencapai tujuan mereka dalam perang ini.
6. Sekjen PBB Kecewa Berat Perang Lanjut
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyesalkan kembali terjadinya pertempuran di Gaza dan berharap jeda pertempuran dapat diperpanjang.
7. Israel Setop Kegiatan Agrikultur di Gaza
Radio Angkatan Darat Israel mengatakan bahwa pekerjaan pertanian telah dilarang di daerah yang dekat dengan tembok pemisah dengan Gaza.
8. Progres Negosiasi Baru
Negara yang menjadi penengah konflik Israel-Hamas, Qatar, telah mengkonfirmasi bahwa negosiasi antara Hamas dan Israel terus berlanjut dengan tujuan untuk kembali ke masa jeda.
9. Hamas Buka-Bukaan Alasan Perang Lanjut
Hamas mengatakan bahwa Israel menolak tawaran untuk melepaskan lebih banyak tawanan dan mayat sebuah keluarga Israel yang tewas dalam serangan udara yang dilakukan negara itu di Gaza. Israel menolak semua tawaran ini karena mereka telah [membuat] keputusan sebelumnya untuk melanjutkan agresi kriminalnya terhadap Jalur Gaza.