Pemerintah Arab Saudi mengutuk keras insiden militer Israel yang membombardir kerumunan warga sipil Gaza Palestina saat antrian makanan. Pernyataan ini disampaikan oleh Kementerian Luar Negeri Riyadh pada Jumat (1/3/2024).
Saudi menegaskan bahwa tindakan Israel merupakan pelanggaran kemanusiaan dan meminta komunitas internasional untuk memaksa Israel membuka koridor kemanusiaan yang aman ke Gaza.
Sebelumnya, Pasukan Israel dilaporkan menembaki warga Gaza yang menyerbu truk makanan, menyebabkan lebih dari 100 orang tewas. Militer Israel menembaki warga dengan senjata ketika mereka mengepung konvoi truk bantuan, sehingga banyak yang terluka.
Menurut Kementerian Kesehatan, sebanyak 112 orang tewas dan 750 luka-luka akibat insiden ini. Banyak korban tewas warga Palestina akibat serangan Israel, sehingga jumlahnya terus bertambah.
Beberapa negara, termasuk Prancis, Spanyol, dan Uni Eropa, turut mengutuk tindakan Israel dan menyebutnya tidak dapat diterima. Presiden AS Joe Biden juga sedang mengkaji versi berbeda dari insiden tersebut.
Biden menyatakan bahwa insiden penembakan akan menyulitkan upaya mediasi gencatan senjata dan memperkirakan bahwa kesepakatan tersebut mungkin tidak akan tercapai pada waktu yang telah disepakati sebelumnya.
Di sisi lain, Biden juga telah menghubungi pemimpin Qatar dan Mesir untuk membahas gencatan senjata dan insiden bantuan yang tragis.
Tindakan Israel ini telah menimbulkan kecaman dari berbagai pihak dan banyak negara dunia menuntut agar Israel bertanggung jawab atas tindakannya.